Apa Itu Huruf Lontara?

Huruf Lontara adalah jenis abjad yang digunakan untuk menulis dalam bahasa Bugis dan Makasar. Huruf ini juga dikenal dengan nama “Pulleye” atau “Pulleyen Lontara” yang berarti “tulisan roda”. Ini merujuk pada cara yang digunakan orang Bugis dan Makasar untuk menulis huruf mereka. Huruf Lontara ditulis menggunakan sebuah roda yang menampilkan semua huruf yang berbeda. Huruf yang berbeda ditulis dengan menggunakan berbagai bentuk dan sifat.

Huruf Lontara secara tradisional telah digunakan di Sulawesi Selatan sejak abad ke-14. Abjad ini telah digunakan oleh komunitas Bugis-Makasar untuk menulis berbagai jenis teks, termasuk dongeng, lagu, dan kisah-kisah suci. Bahkan, ada beberapa dokumen yang telah dibuat menggunakan huruf Lontara sejak abad ke-17, dan banyak di antaranya masih dapat ditemukan di berbagai tempat di Sulawesi Selatan.

Klasifikasi Huruf Lontara

Huruf Lontara diklasifikasikan menjadi dua jenis utama: “Lontara A” dan “Lontara B”. Lontara A ditulis dari kiri ke kanan, sedangkan Lontara B ditulis dari kanan ke kiri. Kedua jenis ini juga memiliki berbagai jenis variasi, meskipun Lontara A adalah yang lebih umum digunakan. Huruf Lontara juga diklasifikasikan menjadi dua jenis lain yaitu “Gumanti” dan “Ganti Lontara”. Ganti Lontara ditulis dari kiri ke kanan, sedangkan Gumanti ditulis dari kanan ke kiri.

Penggunaan Huruf Lontara

Huruf Lontara telah digunakan selama berabad-abad untuk menulis berbagai jenis teks Sulawesi Selatan. Ini termasuk dongeng, lagu, puisi, dan kisah-kisah suci. Penggunaan huruf Lontara juga terbatas pada orang-orang tertentu yang memiliki keahlian khusus dalam menulis dan membaca huruf ini. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan huruf ini mulai berkurang dan hampir punah.

Kini, penggunaan huruf Lontara telah menjadi lebih terbatas. Ini karena banyak orang yang tidak lagi menggunakan bahasa Bugis-Makasar sehari-hari. Bahkan, banyak orang yang tidak lagi tahu bagaimana menulis dan membaca huruf ini. Namun, perjuangan komunitas Bugis-Makasar telah berhasil mempertahankan huruf Lontara dengan mengajarkannya kepada anak-anak mereka dan memperkenalkannya kepada umum.

Kembalinya Huruf Lontara

Dalam beberapa tahun terakhir, ada kebangkitan minat di kalangan masyarakat Bugis-Makasar untuk mengajarkan dan memperkenalkan huruf Lontara kepada umum. Ini dimulai dengan beberapa proyek yang dikembangkan oleh beberapa organisasi di Sulawesi Selatan. Salah satu proyek ini adalah proyek Baitul Lontara yang mempromosikan penggunaan huruf Lontara dengan mengajarkannya kepada anak-anak muda dan membuat buku-buku untuk mengajarkan huruf ini.

Kemudian, pemerintah daerah Sulawesi Selatan juga mengambil inisiatif untuk mempromosikan penggunaan huruf Lontara. Salah satu caranya adalah dengan menerbitkan berbagai buku yang menampilkan teks dalam huruf Lontara. Pemerintah daerah juga berusaha mengajarkan huruf ini kepada anak-anak melalui sekolah-sekolah di daerah tersebut. Ini telah membantu menyebarkan pengetahuan tentang huruf Lontara dan memungkinkan lebih banyak orang untuk mengenalinya.

Keberadaan Huruf Lontara di Masa Depan

Meskipun penggunaan huruf Lontara telah berkurang, ada harapan bahwa abjad ini akan tetap tersimpan di masa depan. Sejak proyek Baitul Lontara dan inisiatif pemerintah daerah, banyak orang yang telah mengajarkan dan mempromosikan penggunaan huruf Lontara. Ini telah meningkatkan minat orang terhadap huruf ini dan membantu menyebarkan pengetahuan tentang abjad ini.

Selain itu, beberapa organisasi juga telah berjuang untuk melindungi dan mempromosikan huruf Lontara. Mereka bekerja sama dengan pemerintah untuk melindungi hak cipta huruf ini dan mempromosikan penggunaan huruf ini di lingkungan komunitas Bugis-Makasar. Ini telah membantu menyebarkan pengetahuan tentang abjad ini dan meningkatkan minat orang terhadap abjad ini.

Kesimpulan

Huruf Lontara adalah abjad yang digunakan untuk menulis dalam bahasa Bugis dan Makasar. Abjad ini telah digunakan selama berabad-abad, meskipun penggunaannya telah berkurang. Namun, beberapa organisasi telah berjuang untuk melindungi dan mempromosikan abjad ini, yang telah membantu meningkatkan minat masyarakat terhadap abjad ini. Dengan upaya ini, diharapkan bahwa huruf Lontara akan tetap tersimpan di masa depan.