Bagian Darah yang Berfungsi Menangkut Oksigen

Darah merupakan jantung dari sistem peredaran darah tubuh manusia. Sistem peredaran darah memiliki berbagai jenis sel darah yang berbeda dan berfungsi untuk menangkut oksigen ke seluruh bagian tubuh. Sel darah merah atau eritrosit merupakan bagian darah yang berfungsi menangkut oksigen. Sel darah merah terdiri dari protein hemoglobin, yang bertanggung jawab untuk mengikat dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Sel darah merah terbentuk di sumsum tulang belakang di dalam proses yang disebut sebagai eritropoiesis. Sel darah merah adalah sel darah yang paling banyak ditemukan di dalam sistem peredaran darah dan berupa sel berbentuk bikonkaf dengan diameter sekitar 7,2 μm. Sel darah merah terdiri dari dua belas persentase protein hemoglobin, yang mengikat oksigen dan mengangkutnya ke seluruh bagian tubuh.

Protein hemoglobin dalam sel darah merah terdiri dari empat subunit yang berbeda, yang disebut globin. Masing-masing subunit mengandung sebuah atom besi yang dikenal sebagai heme. Atom heme mengikat satu molekul oksigen pada setiap subunit globin. Molekul oksigen yang diikat di dalam molekul hemoglobin ini disebut oksihemoglobin. Oksihemoglobin terbentuk ketika molekul oksigen mengikat protein hemoglobin dalam sel darah merah.

Molekul oksihemoglobin ini kemudian akan diangkut melalui sistem peredaran darah ke seluruh bagian tubuh. Di daerah-daerah yang membutuhkan oksigen, oksihemoglobin akan melepaskan molekul oksigennya dan berubah menjadi deoksihemoglobin. Deoksihemoglobin ini akan kembali ke paru-paru untuk menangkap molekul oksigen baru. Ini adalah proses yang disebut sebagai peredaran siklikal.

Selain itu, sel darah merah juga memainkan peran penting dalam sistem imun tubuh. Sel darah merah mengandung enzim yang membantu menetralkan racun dan bakteri yang beracun. Selain itu, sel darah merah juga membantu mengontrol suhu tubuh dan membawa nutrisi dan oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lainnya.

Sel darah merah juga berperan penting dalam menghilangkan karbon dioksida dari sistem peredaran darah. Dengan mengikat karbon dioksida, sel darah merah membantu mengontrol jumlah karbon dioksida dalam darah. Jika jumlah karbon dioksida terlalu banyak, sel darah merah akan melepaskan lebih banyak oksigen, yang akan membantu menetralkan jumlah karbon dioksida dalam darah.

Ketika seseorang mengalami anemia, sel darah merah dalam tubuh akan berkurang. Hal ini dapat menyebabkan seseorang mengalami kelelahan, sakit kepala, pusing, dan lainnya. Untuk mengobati anemia, seseorang dapat minum obat yang mengandung bahan aktif seperti besi, folat, dan vitamin B12. Obat ini dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah merah di dalam tubuh.

Namun, untuk mencegah anemia, seseorang harus mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi dan menghindari merokok dan konsumsi alkohol. Selain itu, seseorang juga perlu menghindari stres yang berlebihan dan berolahraga secara teratur. Hal ini dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah merah di dalam tubuh dan membantu menangkut oksigen dengan lebih efisien.

Kesimpulan

Sel darah merah merupakan bagian penting dari sistem peredaran darah tubuh manusia. Sel darah merah berfungsi untuk menangkut oksigen dan membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. Sel darah merah juga memainkan peran penting dalam sistem imun tubuh dan mengontrol jumlah karbon dioksida dalam darah. Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah dalam tubuh berkurang. Anemia dapat disembuhkan dengan obat-obatan yang mengandung bahan aktif seperti besi, folat, dan vitamin B12. Selain itu, seseorang juga harus menghindari stres yang berlebihan dan berolahraga secara teratur untuk mencegah anemia.