Biodata Soeharto Lengkap

Soeharto adalah salah satu presiden Indonesia yang menjadi tokoh penting dalam sejarah bangsa. Ia memegang tampuk kepemimpinan selama 32 tahun. Ia lahir di kampung Kemusuk, Yogyakarta pada tanggal 8 Juni 1921 dan meninggal dunia pada 21 Januari 2008. Berikut adalah biodata Soeharto lengkap.

Pendidikan dan Karir

Soeharto mendapatkan pendidikan dasar di Sekolah Rakyat Desa Kemusuk. Ia lulus dari Sekolah Rakyat Desa Kemusuk pada tahun 1935. Kemudian ia melanjutkan studinya di Sekolah Lanjutan Tinggi Yogyakarta untuk mendapatkan gelar Sarjana militer, dan ia lulus pada tahun 1939. Selama Perang Dunia II, ia bertugas di Tentara Jepang dan menerima gelar lainnya yang disebut “Sergi Utama”. Setelah kemerdekaan, ia bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan menjadi Jenderal. Ia telah menempati berbagai posisi di TNI, termasuk Komandan Divisi, Komandan Korps, dan Komandan Markas Besar.

Pada tahun 1967, Soeharto menjadi Panglima TNI dan menjabat sebagai Presiden RI ke-2 pada tahun 1968. Ia terus memegang kekuasaan di Indonesia hingga tahun 1998, saat ia mengundurkan diri dari jabatannya. Selama 32 tahun pemerintahan Soeharto, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa dan stabilitas politik. Ia juga memainkan peran penting dalam menciptakan stabilitas politik di Asia Tenggara.

Keluarga dan Kehidupan Pribadi

Soeharto menikah dengan Siti Hartinah pada tahun 1945. Mereka memiliki tujuh anak, yaitu Siti Hardiyanti Rukmana, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Prabowo, Siti Hutami Endang Adiningsih, Siti Hutami Mahyudin dan Siti Hedijati Herijati. Soeharto juga memiliki seorang putri tiri, Siti Patimah. Pada tahun 1996, Soeharto dan istrinya bercerai.

Kebiasaan Soeharto adalah membaca doa dan menulis surat kepada para pendukungnya. Ia juga berolahraga karena ia memahami pentingnya kesehatan. Ia memiliki hobi yang bervariasi, seperti berenang, berkebun, berburu dan bermain golf. Ia juga suka membaca dan mendengarkan musik.

Penghargaan dan Prestasi

Selama pemerintahannya, Soeharto menerima berbagai penghargaan dan prestasi. Ia menerima penghargaan “Bintang Mahaputera Adipradana” dari Presiden Soekarno pada tahun 1963. Pada tahun 1967 ia menerima penghargaan “Bintang Dharma Vira” dan pada tahun 1975 ia menerima penghargaan “Bintang Mahaputera” dari Presiden Soeharto. Ia juga menerima berbagai penghargaan dari pemerintah asing, termasuk “Order of Lenin” dari Uni Soviet, “Order of Ismoili Somoni” dari Tajikistan dan “Order of the Chrysanthemum” dari Jepang.

Selama pemerintahannya, Soeharto juga tercatat sebagai tokoh yang banyak berhasil mencapai prestasi. Ia membantu membangun perekonomian Indonesia, memperbaiki hubungan ekonomi dengan berbagai negara, menciptakan stabilitas politik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia juga membantu mendorong pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan dan teknologi.

Kontroversi dan Tahun Terakhir

Masalah ekonomi dan korupsi yang terjadi di bawah kepemimpinan Soeharto menimbulkan kontroversi. Ia juga mendapat perhatian atas keterlibatannya dalam pembunuhan massal yang terjadi pada tahun 1965-1966. Pada tahun 1998, ia mengundurkan diri dari jabatannya dan pemerintahan Soeharto berakhir.

Setelah meninggalkan jabatannya, Soeharto menetap di Jakarta. Ia meninggal dunia pada 21 Januari 2008 setelah mengalami serangan jantung. Usia Soeharto saat meninggal adalah 86 tahun.

Kesimpulan

Soeharto adalah salah satu presiden Indonesia yang paling berpengaruh. Ia memegang tampuk kepemimpinan selama 32 tahun dan berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik dan kesejahteraan masyarakat. Ia juga menerima berbagai penghargaan dan prestasi selama pemerintahannya. Meskipun demikian, ia juga dikenal karena masalah ekonomi dan korupsi yang terjadi di bawah kepemimpinannya. Soeharto meninggal dunia pada 21 Januari 2008 usai mengundurkan diri dari jabatannya.