Cara Penularan Virus Ebola

Virus Ebola adalah virus yang menyebabkan penyakit yang disebut Sindrom Pilek Berdarah Ebola (EVD) di manusia. EVD disebabkan oleh infeksi virus Ebola yang biasanya menyebabkan gejala yang dapat mengancam nyawa. EVD ditularkan dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia. Inilah cara virus Ebola ditularkan.

Dari Hewan ke Manusia

Virus Ebola ditularkan dari hewan ke manusia melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Hewan yang paling sering disebut sebagai penyebab EVD adalah gorila, kera, dan monyet. Hewan yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi dapat menularkan penyakit ini kepada manusia. Beberapa gejala yang mungkin dapat dilihat pada hewan yang terinfeksi adalah demam, mencret, menurunkan berat badan, dan keletihan.

Manusia dapat tertular EVD melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi, seperti makan, menyentuh, atau membersihkan hewan yang terinfeksi. Selain itu, manusia juga dapat tertular EVD dari konsumsi makanan yang berasal dari hewan yang terinfeksi. Ini termasuk makanan yang terkontaminasi darah, daging, atau jeroan dari hewan yang terinfeksi.

Dari Manusia ke Manusia

Virus Ebola juga ditularkan dari manusia ke manusia. Ini terutama terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. Cairan tubuh yang berpotensi menularkan EVD adalah darah, air liur, keringat, tinja, sperma, dan air mata. Jika seseorang terinfeksi EVD, maka mereka akan menyebarkan virus kepada orang lain melalui kontak dengan cairan tubuh mereka.

Meskipun kontak langsung dengan cairan tubuh seseorang yang terinfeksi adalah cara utama penularan EVD, virus ini juga dapat ditularkan melalui kontaminasi lingkungan. Hal ini terjadi ketika cairan tubuh yang terinfeksi menyentuh permukaan atau barang, dan orang lain menyentuh permukaan atau barang tersebut. Ini menyebabkan orang lain tertular EVD dari benda yang terkontaminasi.

Penularan Melalui Hubungan Seksual

Virus Ebola juga dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Kontak seksual dengan orang yang terinfeksi dapat menyebabkan virus Ebola masuk ke tubuh seseorang. Ini bisa terjadi baik karena kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi atau karena kontak dengan mukosa yang terkontaminasi. Virus Ebola juga dapat disebarkan melalui sperma yang disimpan di kondom atau alat kontrasepsi lainnya.

Penularan Melalui Transfusi Darah

Selain cara-cara di atas, EVD juga dapat ditularkan melalui transfusi darah. Ini terjadi ketika darah yang terinfeksi disuntikkan ke tubuh seseorang dengan cara transfusi darah. Dalam kasus ini, orang yang menerima transfusi darah akan tertular EVD dari darah yang telah terkontaminasi.

Penularan Melalui Penggunaan Jarum Suntik

Penggunaan jarum suntik yang tidak steril juga dapat menyebabkan penularan EVD. Ini terjadi ketika jarum suntik yang terinfeksi digunakan untuk menyuntik seseorang, sehingga virus Ebola masuk ke tubuh mereka. Penggunaan jarum suntik yang tidak steril ini biasanya terjadi di daerah yang kurang berpengetahuan dan tidak memiliki banyak akses ke perawatan kesehatan.

Penularan Melalui Penggunaan Peralatan Medis

Virus Ebola juga dapat ditularkan melalui penggunaan peralatan medis yang tidak steril. Ini terjadi ketika peralatan medis yang terkontaminasi digunakan untuk memeriksa atau mengobati seseorang yang terinfeksi. Ini termasuk alat tes, alat pengukuran, dan alat lain yang biasanya digunakan di fasilitas kesehatan.

Penularan Melalui Kontak dengan Tubuh Mayat

Virus Ebola juga dapat ditularkan melalui kontak dengan tubuh mayat orang yang meninggal karena EVD. Ini terutama terjadi ketika orang yang terinfeksi menyentuh mayat seseorang yang telah meninggal karena EVD. Hal ini juga dapat terjadi ketika orang yang terinfeksi menyentuh benda yang telah terkontaminasi oleh tubuh mayat.

Kesimpulan

Virus Ebola dapat ditularkan melalui banyak cara. Ini termasuk kontak dengan hewan yang terinfeksi, kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan kontak dengan tubuh mayat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara-cara ini untuk mencegah penularan EVD.