Konflik Palestina-Israel: Latar Belakangnya

Konflik Palestina-Israel telah berlangsung sejak beberapa dekade lalu. Meskipun terjadi berbagai upaya untuk menyelesaikannya, konflik ini tetap berlanjut hingga saat ini. Konflik ini melibatkan dua negara, yaitu Palestina dan Israel, yang bersaing untuk mendapatkan kekuasaan di wilayah yang sama. Konflik ini telah menyebabkan banyak korban jiwa dan bencana sosial. Untuk memahami konflik Palestina-Israel dan mencari penyelesaian yang efektif, kita harus mengerti latar belakangnya. Berikut adalah latar belakang konflik Palestina-Israel.

Perang Dunia I dan Perjanjian Sykes-Picot

Konflik Palestina-Israel dimulai setelah selesainya Perang Dunia I. Pada saat itu, Perancis dan Inggris membagi wilayah Arab dengan Perjanjian Sykes-Picot. Perjanjian ini menyebabkan terbentuknya wilayah yang disebut Transjordan dan wilayah Palestina yang dikuasai oleh Inggris. Pada tahun 1917, Inggris mengeluarkan Balfour Declaration, yang menyatakan dukungan Inggris untuk pembentukan Negara Yahudi di Palestina. Ini menyebabkan banyak orang Yahudi yang mulai pindah ke Palestina.

Perang Dunia II dan Perjanjian Pembagian Palestina

Setelah Perang Dunia II berakhir, Perancis dan Inggris menetapkan batas-batas baru untuk wilayah Palestina. Ini disebut Perjanjian Pembagian Palestina. Perjanjian ini membagi wilayah Palestina menjadi dua bagian, yaitu bagian Barat dan bagian Timur. Bagian Barat diduduki oleh orang Yahudi dan bagian Timur diduduki oleh orang Arab. Orang Yahudi mulai membangun negara mereka sendiri di bagian Barat, yang disebut Negara Israel. Ini menyebabkan orang Arab mengekspresikan kemarahan mereka karena mereka merasa dikucilkan dan dianeksasi.

Perang Arab-Israel 1948

Ketegangan antara kedua belah pihak semakin meningkat dan pada tahun 1948, Perang Arab-Israel pecah. Perang ini dimulai ketika orang Arab menyerang Negara Israel yang baru saja dibentuk. Perang ini berlangsung selama beberapa bulan. Akhirnya, Negara Israel berhasil mengalahkan orang Arab dan menguasai wilayah yang lebih luas. Perang ini menyebabkan banyak orang Palestina terpaksa meninggalkan tanah air mereka dan banyak pula yang terbunuh.

Perang Yom Kippur 1973

Perang Yom Kippur adalah perang antara Israel dan negara-negara Arab di sekitar Israel. Perang ini dimulai ketika tentara-tentara Arab menyerang Israel secara tiba-tiba. Meskipun Israel berhasil menang, ia mengalami kerugian besar. Ini menyebabkan ketegangan antara kedua belah pihak semakin meningkat. Selain itu, perang ini juga menyebabkan orang Palestina semakin marah dan menentang pemerintah Israel.

Pembentukan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Perang Libanon

Pada tahun 1964, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) didirikan untuk memperjuangkan hak-hak politik orang Palestina. Tahun 1982, PLO menyerang Israel di Libanon, yang menyebabkan Perang Libanon. Perang ini berakhir dengan kemenangan Israel, namun ia juga mengalami kerugian besar. Perang ini membuat orang Palestina semakin marah dengan pemerintah Israel.

Intifada 1987-1993

Pada tahun 1987, Intifada dimulai. Intifada adalah ungkapan kemarahan orang Palestina terhadap pemerintah Israel. Intifada ini berlangsung hingga tahun 1993. Selama intifada, banyak orang Palestina yang terbunuh dan banyak orang yang diasingkan dari tanah air mereka. Intifada ini menambah ketegangan antara kedua belah pihak dan menyebabkan masalah sosial yang lebih besar.

Pembentukan Negara Palestina

Setelah tahun 1993, banyak upaya dilakukan untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Salah satu upaya yang paling berhasil adalah pembentukan Negara Palestina pada tahun 1994. Negara Palestina ini terdiri dari wilayah Gaza dan wilayah Cisjordan. Meskipun Negara Palestina telah dibentuk, konflik antara kedua belah pihak masih berlanjut hingga saat ini.

Kesimpulan

Konflik Palestina-Israel telah berlangsung sejak beberapa dekade lalu. Untuk memahami konflik ini dan mencari solusi yang tepat, kita harus mempelajari latar belakangnya. Konflik ini dimulai setelah Perang Dunia I dan Perjanjian Sykes-Picot. Setelah itu, Inggris mengeluarkan Balfour Declaration, yang menyatakan dukungan Inggris untuk pembentukan Negara Yahudi di Palestina. Ini diikuti oleh Perang Arab-Israel 1948 dan Perang Yom Kippur 1973. Pada tahun 1964, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) didirikan dan pada tahun 1987, Intifada dimulai. Tahun 1994, Negara Palestina dibentuk namun konflik antara kedua belah pihak masih berlanjut hingga saat ini.