Mangle Dongeng Basa Sunda

Mangle adalah salah satu jenis dongeng yang berasal dari suku Sunda. Kata “mangle” sendiri berasal dari kata “manggala” yang artinya bercerita. Seperti halnya dongeng lainnya, dongeng basa Sunda ini juga menceritakan kisah-kisah menarik dan mengandung nilai-nilai luhur. Tradisi ini telah ada sejak lama dan masih populer di masyarakat Sunda hingga saat ini.

Mangle dongeng basa Sunda biasanya bercerita tentang seorang pahlawan yang bertarung melawan musuh. Kisah-kisahnya biasanya mengandung nilai-nilai kebaikan dan moral seperti persahabatan, kejujuran, keberanian, dan lain sebagainya. Kisah-kisah ini juga biasanya mengandung unsur-unsur mitologi seperti dewa-dewa dan setan-setan. Kisah-kisah ini juga mengandung nilai-nilai luhur yang bisa menjadi teladan bagi masyarakat.

Beberapa dongeng mangle yang populer adalah dongeng Si Kabayan dan Si Jelangkung, dongeng Si Janger, dan dongeng Si Kancil. Biasanya, dongeng-dongeng ini diperankan oleh seorang pemanggil dongeng yang disebut “manggala”. Pemanggil dongeng ini biasanya bercerita dengan iringan musik dan bantuan alat-alat seperti wayang golek atau gerakan tangan.

Dongeng mangle juga sering disebut sebagai “dongeng anak-anak” karena biasanya diperankan di depan anak-anak. Namun, manggala juga bisa memperankannya di hadapan orang dewasa. Di masa lalu, mangle dongeng biasanya diperankan di pasar atau di tengah jalan untuk menghibur masyarakat.

Mangle dongeng dianggap sebagai salah satu bentuk budaya khas suku Sunda yang masih dilestarikan hingga saat ini. Oleh karena itu, pemerintah pun turut mendukung budaya ini dengan menyelenggarakan festival-festival dongeng dan mengadakan lomba-lomba dongeng di seluruh Indonesia.

Selain diselenggarakan di berbagai festival, kisah-kisah mangle juga sering diperankan di sekolah dan di lingkungan masyarakat. Pemanggil dongeng biasanya akan mengajak anak-anak untuk membuat cerita bersama-sama atau bahkan menebak jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Hal ini bisa membantu anak-anak meningkatkan daya imajinasi dan kemampuan bercerita mereka.

Selain melalui acara-acara seperti itu, kisah-kisah mangle juga dapat kita baca dalam buku-buku dongeng. Buku-buku ini biasanya berisi cerita-cerita rakyat yang disusun dengan bahasa yang mudah dimengerti. Buku-buku ini dapat dibaca oleh semua umur, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Mangle dongeng basa Sunda merupakan salah satu kekayaan budaya Sunda yang patut untuk dilestarikan. Tidak hanya dapat menghibur dan menghibur masyarakat, dongeng-dongeng ini juga dapat menanamkan nilai-nilai luhur dan moral kepada anak-anak dan generasi muda. Oleh karena itu, mari kita terus menghargai dan melestarikan budaya ini agar tetap lestari hingga generasi berikutnya.

Kesimpulan

Mangle dongeng basa Sunda adalah salah satu bentuk budaya khas suku Sunda yang masih dilestarikan hingga saat ini. Dongeng-dongeng ini dapat menghibur dan menanamkan nilai-nilai luhur kepada anak-anak dan generasi muda. Oleh karena itu, mari kita terus menghargai dan melestarikan budaya ini agar tetap lestari hingga generasi berikutnya.