Mengenal Teori Arus Balik

Teori arus balik adalah salah satu dari banyak teori yang menjelaskan bagaimana media dan pesan berpengaruh pada pemirsa. Teori ini mencoba untuk menjelaskan bagaimana media dapat memengaruhi pemikiran dan perilaku pemirsa. Secara umum, teori ini mempertimbangkan bagaimana media dapat memengaruhi pemirsa melalui pengaruh balik. Teori arus balik dikembangkan pada tahun 1940-an, dan sejak saat itu telah menjadi salah satu teori media paling penting dan populer.

Ciri-ciri Teori Arus Balik

Teori arus balik mengklaim bahwa, meskipun media dapat memengaruhi pemirsa, ada juga kesempatan bagi pemirsa untuk mempengaruhi media. Dengan kata lain, pemirsa dapat memberikan tanggapan terhadap apa yang disampaikan oleh media. Pemirsa dapat berkomunikasi dengan media dan mengirimkan pesan kembali yang dapat memengaruhi bagaimana media dan pesan yang disampaikannya. Ada beberapa ciri penting yang perlu diperhatikan ketika membahas teori arus balik.

Pertama, teori arus balik menekankan bahwa media tidak hanya dapat memengaruhi pemirsa, tetapi juga pemirsa dapat memengaruhi media. Ini berarti bahwa pemirsa tidak hanya pasif menyerap apa yang disampaikan oleh media, tetapi juga dapat memiliki pengaruh aktif dan berperan dalam memengaruhi media. Kedua, teori arus balik berfokus pada interaksi antara media dan pemirsa, dan menggambarkan bagaimana komunikasi antara keduanya dapat memengaruhi bagaimana pesan media disampaikan.

Manfaat Teori Arus Balik

Teori arus balik telah menjadi salah satu teori media yang paling bermanfaat. Hal ini karena teori ini menekankan pentingnya interaksi antara media dan pemirsa. Dengan mengakui bahwa pemirsa bukanlah pasif, dan dapat berperan aktif dalam memengaruhi media, teori arus balik dapat membantu para ahli mengerti bagaimana media dapat mempengaruhi pemikiran dan perilaku pemirsa.

Selain itu, teori arus balik juga memberi kesempatan bagi para ahli untuk memahami bagaimana pemirsa dapat mempengaruhi media. Dengan memahami bagaimana pemirsa dapat berinteraksi dengan media, kita dapat memahami bagaimana media dapat diubah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pemirsa. Dengan demikian, teori arus balik dapat membantu para ahli media memahami bagaimana media dapat digunakan untuk mempengaruhi pemirsa.

Kerangka Teori Arus Balik

Kerangka teori arus balik yang paling umum digunakan adalah kerangka yang dikembangkan oleh Robert Merton. Kerangka ini mencakup empat komponen utama: sosialisasi, audiens, media, dan respons. Sosialisasi menggambarkan bagaimana media dapat memengaruhi sikap dan nilai pemirsa. Audiens menggambarkan bagaimana pemirsa dapat memengaruhi bagaimana mereka menafsirkan atau merespons pesan media. Media menggambarkan bagaimana media dapat mempengaruhi atau mengubah perilaku audiens. Dan respons menggambarkan bagaimana audiens dapat merespons atau berinteraksi dengan media.

Kerangka ini memberi para ahli media cara untuk memahami bagaimana media dapat memengaruhi pemirsa, dan bagaimana pemirsa dapat memengaruhi media. Dengan memahami kerangka ini, para ahli media dapat memahami bagaimana media dan pemirsa dapat berinteraksi satu sama lain.

Kritik Teori Arus Balik

Meskipun teori arus balik telah menjadi teori media yang populer, ada juga beberapa kritik yang diajukan terhadap teori ini. Salah satu kritik terbesar yang diajukan adalah bahwa teori ini terlalu sederhana dan tidak mengakui adanya aspek lain yang juga dapat mempengaruhi bagaimana media dan pesan disampaikan dan dipahami oleh pemirsa.

Selain itu, ada juga beberapa yang menyarankan bahwa teori arus balik terlalu berfokus pada interaksi antara media dan pemirsa, dan mungkin tidak mempertimbangkan bagaimana faktor-faktor lain, seperti budaya, bahasa, dan latar belakang sosial, dapat mempengaruhi bagaimana media dan pesan dipahami pemirsa. Oleh karena itu, beberapa ahli menyarankan bahwa teori arus balik harus diperluas untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi bagaimana media dan pesan dipahami oleh pemirsa.

Kesimpulan

Teori arus balik adalah salah satu teori media yang paling penting dan populer. Teori ini menekankan pentingnya interaksi antara media dan pemirsa, dan menggambarkan bagaimana komunikasi antara keduanya dapat memengaruhi bagaimana pesan media disampaikan. Teori ini sangat bermanfaat karena memungkinkan para ahli media untuk memahami bagaimana media dapat mempengaruhi pemirsa dan bagaimana pemirsa dapat mempengaruhi media. Walaupun teori ini populer, ada juga kritik yang diajukan terhadap teori ini, yang menyarankan bahwa teori ini terlalu sederhana dan mungkin tidak mempertimbangkan bagaimana faktor-faktor lain dapat mempengaruhi bagaimana media dan pesan dipahami oleh pemirsa.