Rumus Kalor, Penjelasan dan Contoh Soalnya

Kalor adalah satuan yang diukur untuk mengetahui jumlah energi yang dapat diterima atau dilepaskan dari suatu benda. Rumus yang digunakan untuk mengukur kalor adalah rumus kalor. Terdapat beberapa rumus kalor yang berbeda dan digunakan untuk mengukur berbagai jenis kalor. Penjelasan dan contoh-contohnya akan diuraikan di bawah ini.

Rumus Kalor Ekspansi dan Kompresi

Rumus kalor ekspansi dan kompresi adalah rumus yang sering digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh suatu benda. Rumusnya adalah: Kalor = Masa x Kalor Jantung x Perubahan Suhu. Di sini, Masa adalah jumlah masa yang diperlukan untuk mengubah suhu benda, Kalor Jantung adalah kalor spesifik benda tersebut dan Perubahan Suhu adalah perbedaan antara suhu awal dan suhu akhir benda tersebut. Contoh soal yang bisa dikerjakan dengan menggunakan rumus ini adalah: Sebuah benda dengan kalor jantung 0,5 J/g memiliki masa sebanyak 0,2 gram dan perubahan suhu sebanyak 10°C. Berapa kalor yang dilepaskan benda tersebut?

Jawabannya adalah 1 J. Kita dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus di atas: Kalor = 0,2 g x 0,5 J/g x 10°C = 1 J.

Rumus Kalor Laten

Rumus kalor laten adalah rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah fase suatu zat. Rumusnya adalah: Kalor Laten = Masa x Kalor Jantung x Perubahan Fase. Di sini, Masa adalah jumlah masa yang diperlukan untuk mengubah fase zat, Kalor Jantung adalah kalor spesifik zat tersebut dan Perubahan Fase adalah perbedaan antara fase awal dan fase akhir zat tersebut. Contoh soal yang bisa dikerjakan dengan menggunakan rumus ini adalah: Sebuah zat dengan kalor jantung 0,4 J/g memiliki masa sebanyak 0,2 gram dan berubah dari cair ke padat. Berapa kalor yang dibutuhkan zat tersebut?

Jawabannya adalah 0,8 J. Kita dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus di atas: Kalor Laten = 0,2 g x 0,4 J/g x (padat – cair) = 0,8 J.

Rumus Kalor Pengentapan

Rumus kalor pengentapan adalah rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah suhu suatu zat yang telah mencapai titik cairnya. Rumusnya adalah: Kalor Pengentapan = Masa x Kalor Jantung x Perubahan Suhu. Di sini, Masa adalah jumlah masa yang diperlukan untuk mengubah suhu zat, Kalor Jantung adalah kalor spesifik zat tersebut dan Perubahan Suhu adalah perbedaan antara suhu awal dan suhu akhir zat tersebut. Contoh soal yang bisa dikerjakan dengan menggunakan rumus ini adalah: Sebuah zat dengan kalor jantung 0,3 J/g memiliki masa sebanyak 0,5 gram dan berubah suhunya dari 25°C ke 70°C. Berapa kalor yang dibutuhkan zat tersebut?

Jawabannya adalah 6,75 J. Kita dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus di atas: Kalor Pengentapan = 0,5 g x 0,3 J/g x (70°C – 25°C) = 6,75 J.

Rumus Kalor Pengembunan

Rumus kalor pengembunan adalah rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah fase suatu zat dari cair ke padat. Rumusnya adalah: Kalor Pengembunan = Masa x Kalor Jantung x Perbedaan Fase. Di sini, Masa adalah jumlah masa yang diperlukan untuk mengubah fase zat, Kalor Jantung adalah kalor spesifik zat tersebut dan Perbedaan Fase adalah perbedaan antara fase cair dan fase padat zat tersebut. Contoh soal yang bisa dikerjakan dengan menggunakan rumus ini adalah: Sebuah zat dengan kalor jantung 0,5 J/g memiliki masa sebanyak 0,2 gram dan berubah dari cair ke padat. Berapa kalor yang dibutuhkan zat tersebut?

Jawabannya adalah 1 J. Kita dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus di atas: Kalor Pengembunan = 0,2 g x 0,5 J/g x (padat – cair) = 1 J.

Rumus Kalor Pembakaran

Rumus kalor pembakaran adalah rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang dilepaskan oleh suatu benda yang terbakar. Rumusnya adalah: Kalor Pembakaran = Masa x Kalor Jantung x Perubahan Suhu. Di sini, Masa adalah jumlah masa yang diperlukan untuk benda terbakar, Kalor Jantung adalah kalor spesifik benda tersebut dan Perubahan Suhu adalah perbedaan antara suhu awal dan suhu akhir benda tersebut. Contoh soal yang bisa dikerjakan dengan menggunakan rumus ini adalah: Sebuah benda dengan kalor jantung 1,5 J/g memiliki masa sebanyak 0,2 gram dan berubah suhunya dari 25°C ke 70°C. Berapa kalor yang dilepaskan benda tersebut?

Jawabannya adalah 10,5 J. Kita dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus di atas: Kalor Pembakaran = 0,2 g x 1,5 J/g x (70°C – 25°C) = 10,5 J.

Kesimpulan

Dalam artikel ini telah diuraikan penjelasan tentang rumus-rumus kalor yang sering digunakan, yaitu rumus kalor ekspansi dan kompresi, kalor laten, kalor pengentapan, kalor p