Siapa Penemu Lampu?

Lampu adalah alat yang banyak digunakan untuk menerangi ruangan. Alat ini telah dipergunakan sejak beberapa abad lalu. Beberapa orang berpendapat bahwa penemu lampu adalah Humphry Davy, namun sebenarnya, kisah mengenai asal muasal lampu lebih kompleks dari itu. Di bawah ini, kami akan menjelaskan tentang siapa sebenarnya yang menemukan lampu.

Tahapan Penemuan Lampu

Kisah mengenai penemuan lampu telah dimulai sejak zaman Yunani kuno. Pada masa itu, orang Yunani sudah menggunakan lilin sebagai sumber cahaya. Namun, cahaya yang dihasilkan oleh lilin tidak cukup kuat untuk menerangi ruangan. Tahun 1802, Humphry Davy, seorang ahli kimia Inggris, berhasil menemukan bahwa bila unsur-unsur seperti kalium, natrium, dan magnesium dilebur dalam air, maka akan menghasilkan cahaya.

Tahun 1809, Humphry Davy merilis sebuah alat yang disebut dengan lampu Davy. Alat ini menggunakan arus listrik untuk memanaskan filamen logam, yang menghasilkan cahaya. Namun, lampu Davy ini tidak bisa digunakan secara luas, karena daya yang dihasilkan tidak cukup besar. Tahun 1820, Michael Faraday, ahli fisika Inggris, berhasil menemukan generator arus listrik, yang menghasilkan listrik dengan tegangan lebih tinggi.

Penemuan Lampu Pijar

Tahun 1841, Humphry Davy dan Michael Faraday bekerja sama untuk mengembangkan lampu Davy. Hasil dari kerja sama mereka adalah lampu pijar. Lampu pijar adalah sebuah lampu yang menggunakan arus listrik untuk memanaskan filamen logam, sehingga menghasilkan cahaya. Lampu ini jauh lebih terang daripada lampu Davy, sehingga bisa digunakan secara luas.

Namun, masalah yang muncul dari lampu pijar adalah bahwa filamen logam yang digunakan cepat mencair. Tahun 1879, Thomas Edison, seorang penemu Amerika Serikat, berhasil menemukan bahwa bila filamen logam dibuat dari karbon, maka lampu pijar akan menjadi lebih tahan lama. Lampu Edison yang menggunakan bahan karbon inilah yang lebih dikenal dengan nama lampu pijar.

Penemuan Lampu Hidrogen

Tahun 1876, William Crookes, seorang ahli fisika Inggris, menemukan bahwa bila gas hidrogen dibiarkan mengalir melalui sebuah tabung, maka akan menghasilkan cahaya. Tabung ini disebut dengan tabung Crookes. Tabung Crookes ini lebih terang daripada lampu pijar, namun konsumsi dayanya juga lebih besar.

Tahun 1910, Irving Langmuir, seorang ahli fisika Amerika Serikat, berhasil membuat sebuah lampu yang didasarkan pada tabung Crookes. Lampu ini disebut dengan lampu hidrogen. Lampu ini jauh lebih terang daripada lampu pijar, sehingga bisa digunakan untuk menerangi ruangan.

Penemuan Lampu Fluoresen

Tahun 1936, George Claude, seorang ahli fisika Prancis, berhasil menemukan bahwa bila gas neon dibiarkan mengalir melalui sebuah tabung, maka akan menghasilkan cahaya. Tabung ini disebut dengan tabung fluoresen. Tabung ini jauh lebih terang daripada lampu hidrogen, namun konsumsi dayanya juga lebih rendah.

Tahun 1938, Georges Claude berhasil membuat sebuah lampu yang didasarkan pada tabung fluoresen. Lampu ini disebut dengan lampu fluoresen. Lampu fluoresen ini jauh lebih terang daripada lampu hidrogen, sehingga bisa digunakan untuk menerangi ruangan.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, kita bisa melihat bahwa penemuan lampu tidaklah semudah yang kita bayangkan. Banyak ahli fisika dan ahli kimia yang telah berpartisipasi dalam proses penemuan lampu, termasuk Humphry Davy, Michael Faraday, Thomas Edison, William Crookes, dan Irving Langmuir. Jadi, siapa sebenarnya yang menemukan lampu? Jawabannya adalah mereka semua.

Kesimpulan

Penemuan lampu bukanlah hasil usaha satu orang saja. Banyak ahli fisika dan ahli kimia yang berpartisipasi dalam proses penemuan lampu. Humphry Davy, Michael Faraday, Thomas Edison, William Crookes, dan Irving Langmuir adalah beberapa di antara mereka yang telah membantu dalam penemuan lampu.