Psikologi kriminal adalah cabang psikologi yang meneliti pengaruh psikologis dalam kejahatan. Teori psikologi kriminal berusaha mengkaji perilaku yang memicu tindakan kriminal atau yang berhubungan dengan tindakan kriminal. Teori ini melibatkan penelitian tentang faktor psikologis yang berkontribusi terhadap tindakan kriminal, termasuk karakteristik individu, kondisi sosial, dan kondisi lingkungan. Teori ini juga membahas mengenai pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi cara individu bereaksi terhadap situasi tertentu.
Ketika datang ke teori psikologi kriminal, ada banyak teori yang telah dikembangkan untuk memahami perilaku kriminal. Beberapa teori yang paling populer meliputi teori anomie, teori kontrol sosial, teori psikodinamis, teori kognitif-perilaku, dan teori sosiologis. Teori-teori ini berfokus pada berbagai macam faktor yang mungkin mempengaruhi perilaku kriminal, termasuk faktor sosial, ekonomi, psikologis, dan biologis. Meskipun teori-teori ini berbeda-beda, mereka semuanya bertujuan untuk menjelaskan mengapa orang melakukan tindakan kriminal.
Teori Anomie
Teori anomie menyatakan bahwa orang yang mengalami ketidakstabilan sosial dan norma-norma yang tidak jelas cenderung untuk melanggar norma-norma sosial. Teori ini berfokus pada konsep yang disebut “anomie”, yang dapat didefinisikan sebagai kondisi ketika pandangan moral dan norma-norma sosial yang tidak jelas. Teori ini menyatakan bahwa ketika orang mengalami anomie, mereka cenderung untuk mencari cara untuk memuaskan kebutuhan mereka dengan melanggar norma-norma sosial. Teori ini juga menyatakan bahwa ketika orang mengalami anomie, mereka cenderung untuk mencari cara untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan cara yang tidak sah. Teori ini telah digunakan sebagai salah satu dasar untuk menjelaskan berbagai jenis kejahatan, termasuk pencurian, pemerkosaan, dan pembunuhan.
Teori Kontrol Sosial
Teori kontrol sosial menyatakan bahwa orang yang tidak memiliki kontrol sosial yang adekuat cenderung untuk melanggar norma-norma sosial. Teori ini berfokus pada konsep “kontrol sosial”, yang dapat didefinisikan sebagai sistem yang memungkinkan orang untuk mengikuti norma-norma sosial. Teori ini menyatakan bahwa ketika orang tidak memiliki kontrol sosial yang adekuat, mereka cenderung untuk melakukan tindakan kriminal. Teori ini juga menyatakan bahwa orang yang memiliki kontrol sosial yang adekuat cenderung untuk mengikuti norma-norma sosial. Teori ini telah digunakan untuk menjelaskan berbagai macam kejahatan, termasuk pencurian, pemerkosaan, dan pembunuhan.
Teori Psikodinamis
Teori psikodinamis menyatakan bahwa perilaku kriminal dapat disebabkan oleh konflik internal yang berasal dari konflik antara berbagai keinginan dan impuls. Teori ini berfokus pada konsep “psikodinamika”, yang dapat didefinisikan sebagai proses di mana individu mencoba untuk mencapai keseimbangan antara impuls dan norma-norma sosial. Teori ini menyatakan bahwa konflik internal yang terjadi dapat mengarah pada perilaku kriminal. Teori ini juga menyatakan bahwa kegagalan untuk mencapai keseimbangan antara impuls dan norma-norma sosial dapat mengakibatkan orang untuk melakukan tindakan kriminal. Teori ini telah digunakan untuk menjelaskan berbagai macam kejahatan, termasuk pencurian, pemerkosaan, dan pembunuhan.
Teori Kognitif-Perilaku
Teori kognitif-perilaku berfokus pada pengaruh faktor-faktor psikologis dan lingkungan terhadap perilaku kriminal. Teori ini menyatakan bahwa perilaku kriminal dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, termasuk faktor psikologis, lingkungan, dan kondisi sosial. Teori ini menyatakan bahwa orang yang mengalami stres atau kecemasan yang berlebihan, atau yang memiliki pandangan yang tidak berdasar tentang norma-norma sosial cenderung untuk melakukan tindakan kriminal. Teori ini juga menyatakan bahwa faktor-faktor lingkungan dapat mempengaruhi perilaku kriminal. Teori ini telah digunakan untuk menjelaskan berbagai macam kejahatan, termasuk pencurian, pemerkosaan, dan pembunuhan.
Teori Sosiologis
Teori sosiologis menyatakan bahwa orang yang memiliki keterbatasan sosial cenderung untuk melakukan tindakan kriminal. Teori ini berfokus pada konsep “sosialisasi”, yang dapat didefinisikan sebagai proses di mana individu mempelajari nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Teori ini menyatakan bahwa orang yang tidak memiliki keterbatasan sosial yang adekuat cenderung untuk melakukan tindakan kriminal. Teori ini juga menyatakan bahwa faktor-faktor sosial dapat mempengaruhi perilaku kriminal. Teori ini telah digunakan untuk menjelaskan berbagai macam kejahatan, termasuk pencurian, pemerkosaan, dan pembunuhan.
Kesimpulan
Psikologi kriminal adalah cabang psikologi yang meneliti pengaruh psikologis dalam kejahatan. Beberapa teori psikologi kriminal yang paling populer meliputi teori anomie, teori kontrol sosial, teori psikodinamis, teori kognitif-perilaku, dan teori sosiologis. Teori-teori ini berfokus pada berbagai macam faktor yang mungkin mempengaruhi perilaku k