Apa itu Skema Transfusi Darah?

Skema transfusi darah adalah prosedur medis yang menggunakan darah dari orang lain atau sumber lain untuk menggantikan darah yang hilang atau tidak ada cukup darah dalam tubuh seseorang. Ini umumnya dilakukan untuk menggantikan darah yang hilang akibat trauma atau pendarahan yang tidak terkontrol. Skema transfusi darah juga dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah darah yang ada di dalam tubuh seseorang, misalnya untuk pengobatan anemia. Prosedur ini telah digunakan selama bertahun-tahun, namun ada beberapa risiko terkait dengan penggunaannya.

Kapan Skema Transfusi Darah Digunakan?

Skema transfusi darah dapat digunakan untuk membantu menggantikan darah yang hilang akibat trauma atau pendarahan yang tidak terkontrol. Hal ini mungkin termasuk pendarahan akibat operasi, trauma luka bakar, atau luka akibat kecelakaan. Skema transfusi darah juga sering digunakan untuk menggantikan darah yang hilang akibat anemia berat. Anemia berat adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah di dalam tubuh seseorang jauh di bawah normal. Kondisi lain yang memerlukan transfusi darah adalah masalah dengan sistem koagulasi darah, seperti hemofilia dan trombositopenia purpura.

Manfaat Skema Transfusi Darah

Skema transfusi darah dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah merah di dalam tubuh seseorang. Ini bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini dapat membantu meningkatkan energi, mengurangi kelelahan, dan membantu mencegah anemia. Skema transfusi darah juga dapat membantu meningkatkan jumlah trombosit di dalam tubuh. Trombosit adalah sel kecil yang berfungsi untuk membantu darah mengental dan membantu menyelesaikan pendarahan.

Risiko Skema Transfusi Darah

Sebagai prosedur medis, skema transfusi darah membawa beberapa risiko. Ini termasuk reaksi alergi, infeksi, dan reaksi transfusi. Infeksi dapat terjadi jika darah yang diterima seseorang terkontaminasi dengan bakteri atau virus. Reaksi transfusi adalah reaksi yang terjadi ketika seseorang menerima darah yang berbeda dari darah yang dimilikinya. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa setiap orang memiliki tipe darah yang berbeda. Reaksi alergi yang parah dapat terjadi jika seseorang memiliki alergi terhadap bahan-bahan yang terkandung dalam darah yang diterimanya.

Ketentuan untuk Mengambil Darah

Untuk menjamin bahwa darah yang diproses untuk transfusi aman, beberapa ketentuan telah ditetapkan. Misalnya, orang yang akan menyumbangkan darah harus memenuhi beberapa syarat tertentu. Ini termasuk tidak merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan tertentu. Darah yang disumbangkan juga harus diuji untuk mencari tahu apakah terdapat infeksi atau tidak. Setelah berhasil disaring, darah akan disimpan di bank darah sebelum digunakan untuk transfusi.

Prosedur Transfusi Darah

Sebelum prosedur transfusi darah dimulai, dokter akan mengambil sampel darah dari pasien untuk memastikan bahwa darah yang akan diterimanya cocok dengan darah tubuhnya. Jika semuanya aman, pasien akan dimasukkan ke ruang rawat dan prosedur akan dimulai. Ketika prosedur dimulai, pasien akan diberi obat untuk menenangkan dan meredakan rasa sakit. Selanjutnya, darah yang telah disaring akan diberikan melalui tabung yang berhubungan dengan aliran darah pasien. Proses ini dapat memakan waktu antara satu jam hingga beberapa jam, tergantung pada jumlah darah yang dibutuhkan.

Kesimpulan

Skema transfusi darah merupakan prosedur medis yang umum digunakan untuk membantu menggantikan darah yang hilang akibat trauma atau pendarahan yang tidak terkontrol. Skema transfusi darah juga dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah sel darah merah atau trombosit di dalam tubuh seseorang. Meskipun manfaatnya, penggunaan skema transfusi darah juga membawa risiko. Namun, dengan melakukan penyaringan darah yang tepat dan ketat, risiko ini dapat diminimalkan. Untuk memastikan bahwa prosedur ini aman, pasien harus mematuhi semua petunjuk dokter dan perawat.

Kesimpulan

Skema transfusi darah adalah prosedur medis yang digunakan untuk membantu menggantikan darah yang hilang akibat trauma atau anemia. Ini bisa membantu meningkatkan jumlah sel darah merah dan trombosit di dalam tubuh seseorang. Meskipun manfaatnya, skema transfusi darah juga membawa risiko tertentu. Dengan melakukan penyaringan darah yang tepat, risiko ini dapat diminimalkan. Passien harus mematuhi semua petunjuk dokter dan perawat untuk menjamin bahwa prosedur ini aman.