Kumpulan Kata Kerja Bahasa Jepang

Kata kerja adalah kata yang digunakan untuk mengekspresikan aksi, kejadian, atau perubahan. Bahasa Jepang memiliki sejumlah kata kerja yang dikenal sebagai godan – verb yang berakhiran “u” atau “ru”. Verbal ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama: kata kerja transaksional dan kata kerja prosesual. Kata kerja transaksional adalah kata kerja yang menggambarkan aksi atau kejadian, sedangkan kata kerja prosesual adalah kata kerja yang menggambarkan proses atau perubahan.

Kata kerja transaksional adalah kata kerja yang paling umum dan sering digunakan dalam bahasa Jepang. Ini termasuk kata kerja seperti nomu (minum), iku (pergi), tsukau (gunakan), okuru (kirim), kau (beli), yomu (membaca), asobu (bertemu), nomu (melewatkan), orosu (membicarakan), taberu (makan), kuru (datang), yaru (memanfaatkan), tatsu (mendapatkan), kakeru (menempatkan), and yobu (memanggil).

Kata kerja prosesual adalah kata kerja yang menggambarkan proses atau perubahan. Ini termasuk kata kerja seperti kawaru (berubah), haeru (menyebar), naru (berubah), mawaru (berputar), soreru (tercampur), susumu (melangkah maju), nagareru (mengalir), kaeru (kembali), yuku (maju), shizumu (tenggelam), kaeru (kembali), kasaneru (mengumpulkan), and mieru (muncul).

Kata kerja bahasa Jepang juga dapat diklasifikasikan menjadi kata kerja beraturan dan tidak beraturan. Kata kerja beraturan adalah kata kerja yang memiliki aturan yang sama untuk semua bentuknya. Kata kerja tidak beraturan adalah kata kerja yang memiliki bentuk yang berbeda untuk bentuknya yang berbeda.

Kata kerja beraturan yang paling umum adalah godan – verb yang berakhiran “u” atau “ru”. Verbal ini memiliki aturan yang sama untuk semua bentuknya. Godan dapat diubah menjadi masu – bentuk yang berakhiran “masu”, atau menjadi masen – bentuk yang berakhiran “masen”, dengan menambahkan akhiran tertentu.

Kata kerja tidak beraturan adalah kata kerja yang memiliki beberapa bentuk yang berbeda untuk bentuknya yang berbeda. Kata kerja ini tidak memiliki aturan yang sama untuk semua bentuknya dan harus diingat secara individual. Kata kerja tidak beraturan yang paling umum adalah kuru, suru, kaeru, and miru.

Kata kerja bahasa Jepang sangat penting untuk dipelajari karena mereka membantu Anda mengekspresikan aksi, kejadian, dan perubahan. Setelah Anda memahami kata kerja transaksional dan kata kerja prosesual, Anda akan dapat menggunakannya dengan mudah untuk berbicara dan menulis dalam bahasa Jepang.

Kata Kerja Beraturan

Kata kerja beraturan adalah kata kerja yang memiliki aturan yang sama untuk semua bentuknya. Kata kerja beraturan yang paling umum adalah godan – verb yang berakhiran “u” atau “ru”. Ini memiliki aturan yang sama untuk semua bentuknya dan, dengan menambahkan akhiran tertentu, dapat diubah menjadi masu – bentuk yang berakhiran “masu”, atau menjadi masen – bentuk yang berakhiran “masen”. Beberapa contoh kata kerja beraturan adalah nomu (minum), iku (pergi), tsukau (gunakan), okuru (kirim), kau (beli), yomu (membaca), asobu (bertemu), nomu (melewatkan), orosu (membicarakan), taberu (makan), dan yaru (memanfaatkan).

Kata Kerja Tidak Beraturan

Kata kerja tidak beraturan adalah kata kerja yang memiliki beberapa bentuk yang berbeda untuk bentuknya yang berbeda. Kata kerja tidak beraturan tidak memiliki aturan yang sama untuk semua bentuknya dan harus diingat secara individual. Kata kerja tidak beraturan yang paling umum adalah kuru, suru, kaeru, dan miru. Contoh lainnya adalah kawaru (berubah), haeru (menyebar), naru (berubah), mawaru (berputar), soreru (tercampur), susumu (melangkah maju), nagareru (mengalir), kaeru (kembali), yuku (maju), shizumu (tenggelam), kaeru (kembali), kasaneru (mengumpulkan), dan mieru (muncul).

Penggunaan Kata Kerja Bahasa Jepang

Kata kerja bahasa Jepang sangat penting untuk dipelajari dan digunakan dalam berbicara dan menulis dalam bahasa Jepang. Kata kerja transaksional digunakan untuk menggambarkan aksi atau kejadian, sedangkan kata kerja prosesual digunakan untuk menggambarkan proses atau perubahan. Kata kerja beraturan dan tidak beraturan juga penting untuk dipelajari dan digunakan. Dengan mempelajari kata kerja bahasa Jepang, Anda akan dapat mengekspresikan aksi, kejadian, dan perubahan dengan lebih mudah.

Kesimpulan

Kata kerja bahasa Jepang adalah kata yang digunakan untuk mengekspresikan aksi, kejadian, atau perubahan. Kata kerja transaksional adalah kata kerja yang menggambarkan aksi atau kejadian, sedangkan kata kerja prosesual menggambarkan proses atau perubahan. Kata kerja bahasa Jepang dapat diklasifikasikan menjadi kata kerja beraturan dan tidak beraturan. Mempelajari kata kerja bahasa Jepang akan membantu Anda mengekspresikan aksi, kejadian, dan perubahan dengan lebih mudah.