Apa Itu Amnion dan Fungsinya?

Amnion adalah sebuah membran tipis yang melingkupi janin pada trimester pertama kehamilan. Amnion dibentuk segera setelah konsepsi dan menjadi ruang yang berisi cairan amniotik tempat janin tumbuh dan berkembang. Cairan amniotik berfungsi sebagai pelindung bagi janin, melindungi janin dari kerusakan atau trauma, mencegah kulit janin terkontaminasi dengan kuman, menjaga konstan suhu tubuh janin, dan menyediakan ruang yang cukup bagi janin untuk bergerak. Amnion ini juga berfungsi untuk melindungi janin dari gerakan bayi yang berlebihan, seperti memukul dinding uterus dan menghentikan bayi dari menekan tali pusar.

Bagaimana Amnion Membentuk Cairan Amniotik?

Cairan amniotik dibentuk oleh amnion dalam bentuk cairan yang berasal dari kelenjar amnion dan kontribusi dari kandung kemih janin. Cairan amniotik ini berisi protein dan glikoprotein yang berfungsi untuk melindungi janin dari infeksi dan trauma. Cairan amniotik juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh janin konstan dan menjaga cairan dalam rongga amnion agar tetap bersih. Cairan amniotik bertanggung jawab untuk menstabilkan tekanan di dalam rongga amnion sehingga janin tidak tertekan terlalu banyak oleh plasenta dan uterus.

Fungsi Utama Amnion

Fungsi utama dari amnion adalah melindungi janin dari berbagai macam kerusakan dan trauma. Amnion juga berfungsi untuk menghalangi kontaminasi dari kuman, menjaga suhu tubuh janin konstan, dan melindungi janin dari gerakan bayi yang berlebihan. Amnion juga berfungsi untuk membentuk cairan amniotik yang membantu untuk menstabilkan tekanan dalam rongga amnion.

Manfaat Menjaga Cairan Amniotik

Cairan amniotik memiliki manfaat penting bagi bayi dan ibu hamil. Cairan amniotik membantu menjaga suhu tubuh bayi, membantu menstabilkan tekanan dalam rongga amnion, dan membantu melindungi bayi dari berbagai jenis infeksi dan trauma. Cairan amniotik juga membantu menjaga kesehatan ibu hamil dengan menjaga keseimbangan cairan dalam rongga amnion dan mengurangi risiko kontraksi yang berlebihan dan preeklampsia pada ibu hamil.

Kapan Amnion Memecah?

Amnion akan memecah pada saat persalinan. Pecahnya amnion disebut sebagai pembukaan amnion atau ROM (rupture of membranes). Pecahnya amnion akan menyebabkan cairan amniotik mengalir dari vagina ibu hamil. Pecahnya amnion ini biasanya merupakan tanda bahwa proses persalinan telah dimulai. Namun, pecahnya amnion ini juga bisa menjadi tanda bahwa ibu hamil mengalami infeksi atau kondisi lain yang membahayakan ibu dan bayi.

Kapan Dokter Harus Memeriksa Amnion?

Dokter akan memeriksa amnion pada saat ibu hamil mendekati masa persalinan. Pemeriksaan amnion ini biasanya dilakukan dengan memasukkan jarum ke dalam rongga amnion untuk mengambil sampel cairan amniotik. Cairan amniotik yang diambil akan dites untuk mengetahui jenis infeksi yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi. Pemeriksaan amnion juga digunakan untuk menentukan usia janin dan mengukur kontraksi uterus.

Kapan Dokter Harus Melakukan Amniocentesis?

Amniocentesis adalah prosedur diagnostik yang digunakan untuk mendiagnosis kondisi genetik pada janin. Prosedur ini menggunakan jarum untuk mengambil sampel cairan amniotik untuk diuji. Amniocentesis biasanya dilakukan pada trimester ketiga kehamilan dan hanya dilakukan oleh dokter yang berpengalaman. Amniocentesis dapat digunakan untuk memprediksi berbagai penyakit genetik seperti sindrom Down dan lainnya.

Cara Mencegah Amnion Memecah Dini

Untuk mencegah amnion memecah dini, ibu hamil harus menjaga kesehatan dirinya dengan baik. Ibu hamil harus menjaga berat badannya, mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menghindari aktivitas berisiko tinggi. Ibu hamil juga harus menjaga kesehatan kandung kemihnya dengan menghindari infeksi saluran kemih. Ibu hamil juga harus berhati-hati dengan paparan terhadap zat-zat berbahaya seperti asap rokok dan alkohol.

Kesimpulan

Amnion adalah membran tipis yang melingkupi janin pada trimester pertama kehamilan. Amnion berfungsi untuk melindungi janin dari berbagai macam kerusakan dan trauma, menghalangi kontaminasi kuman, menjaga suhu tubuh janin konstan, dan membentuk cairan amniotik. Amnion akan memecah pada saat persalinan untuk memulai proses persalinan. Dokter akan memeriksa amnion pada saat ibu hamil mendekati masa persalinan dan melakukan amniocentesis untuk memprediksi berbagai penyakit genetik. Ibu hamil harus menjaga kesehatannya dengan baik untuk mencegah amnion memecah dini.